Khamis, 31 Januari 2013

Cara Budidaya Bawang Merah

Bawang merah merupakan sayuran rempah yang digunakan sebagai bumbu/penyedap masakan sehari-hari dan dipergunakan juga sebagai obat. Budidaya bawang merah yang dilakukan petani di Indonesia umumnya belum menerapkan sepenuhnya kaidah budidaya yang benar. Hal ini mengakibatkan usaha agribisnis bawang merah belum memberikan hasil yang optimal bagi pelakunya. Oleh sebab itu perbaikan cara-cara budidaya mulai dari persiapan lahan, penerapan teknik budidaya, perbaikan penanganan pasca panen, procesing dan pemasaran perlu dilakukan agar hasil panen bawang merah mempunyai nilai tambah, menghasilkan produk yang bermutu dan berdaya saing.
  Beberapa varietas bawang merah yang sudah dilepas dan direkomendasikan sebagai varietas unggul adalah varietas Bima Brebes, Medan, Keling, Maja Cipanas, Super Philip, Keramat 1, Keramat 2, Kuning, Tiron
.
  Dalam rangka peningkatan produksi yang bermutu dan berdaya saing untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri dan untuk ekspor, maka proses produksi perlu dilakukan secara baik sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) berbasis norma budidaya yang baik (Good Agriculture Practices/GAP)
  Target yang akan dicapai melalui penerapan SOP budidaya bawang merah adalah :
1. Produktivitas > 12 ton/ha umbi kering untuk musim penghujan dan > 20 ton/ha untuk musim kemarau
2. Diameter umbi 2 – 3 cm
3. Keseragaman bentuk dan warna umbi mencapai minimal 90 %
4. Rendemen > 85%

5.
Aman dikonsumsi (sesuai dalam SNI 01-3159-1992 ).

2 ulasan:

  1. Bawang merah merupakan sayuran rempah yang digunakan sebagai bumbu/penyedap masakan sehari-hari dan dipergunakan juga sebagai obat. Budidaya bawang merah yang dilakukan petani di Indonesia umumnya belum menerapkan sepenuhnya kaidah budidaya yang benar. Hal ini mengakibatkan usaha agribisnis bawang merah belum memberikan hasil yang optimal bagi pelakunya. Oleh sebab itu perbaikan cara-cara budidaya mulai dari persiapan lahan, penerapan teknik budidaya, perbaikan penanganan pasca panen, procesing dan pemasaran perlu dilakukan agar hasil panen bawang merah mempunyai nilai tambah, menghasilkan produk yang bermutu dan berdaya saing. Beberapa varietas bawang merah yang sudah dilepas dan direkomendasikan sebagai varietas unggul adalah varietas Bima Brebes, Medan, Keling, Maja Cipanas, Super Philip, Keramat 1, Keramat 2, Kuning, Tiron. Dalam rangka peningkatan produksi yang bermutu dan berdaya saing untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri dan untuk ekspor, maka proses produksi perlu dilakukan secara baik sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) berbasis norma budidaya yang baik (Good Agriculture Practices/GAP) Target yang akan dicapai melalui penerapan SOP budidaya bawang merah adalah : 1. Produktivitas > 12 ton/ha umbi kering untuk musim penghujan dan > 20 ton/ha untuk musim kemarau 2. Diameter umbi 2 – 3 cm 3. Keseragaman bentuk dan warna umbi mencapai minimal 90 % 4. Rendemen > 85% 5. Aman dikonsumsi (sesuai dalam SNI 01-3159-1992 ).

    BalasPadam
  2. PEMILIHAN LOKASI

    Definisi dan Tujuan :
    Pemilihan lokasi adalah pemilihan lokasi tanam yang sesuai dengan persyaratan tumbuh bawang merah untuk mencegah kegagalan proses produksi, serta dapat menghasilkan bawang merah sesuai dengan target yang ditetapkan.
    Tujuannya adalah diperoleh tanah yang sesuai dengan persyaratan tumbuh untuk budidaya bawang merah.
    B. Standar Tentang Pemilihan Lokasi yang Sesuai dengan Persyaratan Tumbuh
    Sifat fisik dan kimia tanah untuk penanaman bawang merah harus memenuhi syarat sebagai berikut :
    1. Memiliki struktur tanah yang gembur dan remah serta cukup banyak mengandung bahan organik
    2. Calon lokasi pertanaman bawang merah memiliki kesesuaian agroklimat pertumbuhan bawang merah antara lain pH berkisar 5,5 – 7, tinggi tempat 0 - 800 dpl, dan suhu antara 250C - 320C dan cukup mengandung banyak bahan organik.
    3. Calon lokasi pertanaman dapat diketahui kuantitas dan kualitas sumber air yang tersedia dan kesesuaian lahan.
    4. Penyinyaran Matahari yang cukup minimal 8 jam per hari.

    C. Alat dan Bahan Pemilihan lokasi
    1. Data atau informasi mengenai pH tanah (pH meter) , ketinggian tempat dan suhu udara (termometer).
    2. Peta wilayah untuk mengetahui lokasi usaha budidaya.
    3. Alat tulis dan blangko isian untuk mencatat kegiatan.
    D. Prosedur Kerja Pemilihan Lokasi
    1. Mencari informasi mengenai pH tanah, tinggi tempat, suhu udara dan mengetahui sumber air.
    2. Melakukan pemetaan lokasi lahan.

    BalasPadam